Indonesia memiliki dua iklim sepanjang tahun, yaitu panas dan hujan. Anugerah dari Tuhan ini sangat menguntungkan bagi masyarakat di seluruh wilayah negara Indonesia. Terutama untuk pembuatan pakan ternak sapi. Pakan ternak sapi dapat dibuat berdasarkan komposisi nutrisi yang ada dalam tanaman atau bahan baku lainnya.
Pakan atau nutrisi berperan penting dalam menjaga kesehatan sapi. Pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan produksi dan performa reproduksi sapi. Pakan hijauan, terutama rerumputan dan jerami merupakan jenis pakan yang paling banyak digunakan. Untuk itu, harus disediakan oleh para peternak pakan utama ternak setiap harinya. Pakan tambahan juga harus diberikan untuk menambah gizi agar daging ternak lebih cepat berkembang. Pakan tambahan tersebut seperti bekatul, ramuan, sentrat, ketela, ampas tahu dan lainnya. Peternak berinisiatif mencampurkan rumput dengan pakan tambahan untuk menghemat biaya. Sebelum dicampur rumput harus dirajang (dicacah) terlebih dahulu, agar dalam proses pencampuran mudah dilakukan. Rumput yang sudah dirajang kemudian dicampur dengan bekatul, potongan ketela, sentrat, sedikit ramuan, garam dan diberi air secukupnya sesuai takaran atau menggunakan formula yang lain.
Beberapa jenis tanaman dapat digunakan untuk bahan baku pakan ternak. Sebagai contoh, tanaman Indigofera Zollingerina. Indigofera Zollingerina mengandung protein kasar 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22%, dan fosfor 0,18%. Tanaman ini dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak sapi dan dapat juga dikeringkan, dicacah sebagai cadangan pakan ternak sapi dalam bentuk kering dan halus. Selain itu, pakan kering ini dapat dicampur dengan pakan yang lain.
Untuk mencacah tanaman Indigofera Zollingerina dibutuhkan mesin perajang dan peralatan pengering khusus. Mesin pencacah yang baik adalah mampu menghasilkan kualitas cacahan yang sesuai dengan standar yang ada. Demikian pula, peralatan pengering yang baik adalah mampu menurunkan kadar air dalam waktu yang singkat mencapai 10% sampai dengan 14%.

